Anda
pernah mendengar nama Michael Jordan? Ya, ia adalah salah satu pemain
basket terbaik di dunia. Jordan kecil tinggal di kawasan kumuh Brooklyn
bersama empat saudaranya. Gaji ayahnya yang sangat rendah tidak cukup
untuk menafkahi keluarganya.
Berada di lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, membuat hidupnya seakan-akan tidak ada harapan.
Pada suatu hari ayahnya pulang dengan membawa pakaian bekas dan bertanya “Menurutmu berapa harga pakaian ini?”
Ia
menjawab “ 1 dollar mungkin”. Kemudian ayahnya bertanya lagi “Bisakah
dijual seharga 2 dollar? Jika bisa itu berarti kamu telah membantu
ayahmu”.
Ia kembali menjawab “Oke, akan aku coba tapi belum tentu berhasil”.
Dengan
hati-hati ia mencuci pakaian tersebut sampai bersih. Karena ia tidak
memiliki setrika untuk melicinkan pakaian, ia meratakan pakaian tersebut
dengan sikat di atas papan lalu dijemur sampai kering.
Keesokan
harinya ia membawa pakaian bekas tersebut ke stasiun yang ramai.
Setelah lebih dari 6 jam, akhirnya pakaian tersebut terjual juga. Ia pun
langsung berlari pulang dengan membawa 2 dollar. Begitu seterusnya
selama 10 hari.
Seperti
sebelum-sebelumnya ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas.
Namun kali ini ayahnya berkata “Coba kau pikirkan bagaimana caranya
menjual pakaian ini seharga 20 dollar?”
Ia menjawab “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling tinggi harganya hanya 2 dollar”.
Ayahnya kembali berkata “Kenapa tidak dicoba dulu? Pasti ada jalan”.
Setelah
berpikir beberapa saat akhirnya ia mendapat ide untuk meminta bantuan
sepupunya yang untuk melukis Mickey Mouse di pakaiannya. Lalu ia menjual
di sebuah sekolah elit.
Tak
lama kemudian ada seorang ART yang menjemput tuan kecilnya dan membeli
pakaian tersebut untuk anak majikannya. Tak disangka tuan kecilnya
sangat menyukai pakaian itu jadi ia memberi tip 5 dollar.
Bagi
seorang Jordan waktu itu 25 dollar tentu sangatlah besar, bahkan lebih
besar dari gaji ayahnya. Esoknya ayahnya lagi-lagi memberikan selembar
pakaian untuk dijual. Kali ini ayahnya berkata “Apakah kau mampu
menjualnya seharga 200 dollar?”
Jordan
pun menyanggupi. Kebetulan 2 bulan kemudian aktris film populer
Charlie’s Angel Farah Fawcett datang untuk promosi film. Setelah
konferensi pers selesai, ia pun menerobos keamanan untuk meminta tanda
tangan pada pakaian bekasnya.
Entah
karena iba atau apa Farah pun dengan senang hati menandatanganinya. Tak
lama setelah itu Jordan berteriak dengan semangat “Ini adalah sepotong
kaos yang ditandatangani Farah Fawcett, harganya 200 dollar!”
Ia melelang pakaian tersebut hingga akhirnya seorang pengusaha membelinya dengan harga 1200 dollar!
Tidak
penting bagaimana pun keadaan kita saat ini, jika kita cerdik melihat
peluang dan mau terus berusaha pasti akan menemukan jalan.
Michael
Jordan menjadi pemain basket terbaik di dunia tidak lain dari keteguhan
dan mindset tangguh yang ditanamkan ayahnya sejak kecil.
Kisah
di atas menunjukkan bahwa mindset yang benar sangat mempengaruhi masa
depan. Kita Sukses atau tidak. Baik dan buruk masa depan kita tergantung dari apa yang kita
pikirkan.
0 komentar:
Posting Komentar